Larutan penyangga adalah larutan yang mampu menahan perubahan pH ketika terjadi penambahan atau pengurangan asam atau basa. Campuran larutan-larutan berikut bersifat penyangga kecuali:
1. Campuran Asam Kuat dan Basa Kuat
Campuran asam kuat dan basa kuat tidak bisa berfungsi sebagai penyangga karena keduanya memiliki kemampuan ionisasi yang kuat dan tidak bisa menahan perubahan pH.
2. Campuran Asam Lemah dan Basa Lemah
Campuran asam lemah dan basa lemah juga tidak dapat berfungsi sebagai penyangga karena keduanya memiliki kemampuan ionisasi yang lemah dan tidak memiliki kemampuan menahan perubahan pH yang signifikan.
3. Campuran Asam Kuat dan Garam dari Asam Lemah
Asam kuat dan garam dari asam lemah tidak dapat berfungsi sebagai penyangga karena garam dari asam lemah akan terurai menjadi ion asam lemah dan ion anion, sehingga tidak memiliki kemampuan menahan perubahan pH.
4. Campuran Basa Kuat dan Garam dari Asam Lemah
Basa kuat dan garam dari asam lemah tidak dapat berfungsi sebagai penyangga karena basa kuat akan menetralkan ion asam lemah, sehingga tidak memiliki kemampuan menahan perubahan pH.
5. Campuran Asam Lemah dan Garam dari Asam Lemah
Campuran asam lemah dan garam dari asam lemah dapat berfungsi sebagai penyangga dalam batas tertentu, tetapi tidak seefektif campuran asam lemah dan garam dari basa kuat.
6. Campuran Basa Lemah dan Garam dari Basa Lemah
Campuran basa lemah dan garam dari basa lemah dapat berfungsi sebagai penyangga dalam batas tertentu, tetapi tidak seefektif campuran basa lemah dan garam dari asam kuat.
7. Campuran Asam Kuat dan Basa Lemah
Campuran asam kuat dan basa lemah dapat berfungsi sebagai penyangga dalam batas tertentu, tetapi tidak seefektif campuran asam lemah dan garam dari basa kuat.
8. Campuran Basa Kuat dan Asam Lemah
Campuran basa kuat dan asam lemah dapat berfungsi sebagai penyangga dalam batas tertentu, tetapi tidak seefektif campuran basa lemah dan garam dari asam kuat.
Dalam penentuan jenis campuran larutan-larutan ini, dibutuhkan pemahaman mengenai sifat ionisasi asam dan basa yang terdapat pada masing-masing larutan. Jika tidak tepat, maka campuran larutan-larutan tersebut tidak akan berfungsi sebagai penyangga dengan baik.
Jadi, pada dasarnya campuran larutan-larutan memiliki sifat penyangga jika terkandung asam atau basa yang cukup kuat untuk menahan perubahan pH. Namun, jika terdapat campuran larutan yang tidak sesuai, maka tidak akan berfungsi sebagai penyangga.